Suasana hujan-hujan begini, minum kopi jadi hangat rasanya tubuhku.
"Semua berapa Bang?' tanyaku selesai minum kopi.
Herannyam, si penjual hanya diam saja tak menjawab pertanyaanku.
Mungkin tidak mendengar, maka kuulang lagi pertanyaanku.
Tetap juga tak dijawab. Saya jadi penasaran. Lantas saya berdiri untuk mendekati di penjual.
Astaga... Saya kaget luar biasa, karena di balik caping tersebut tidak nampak ada wajah sama sekali.
Saya baru menyadari, dia rupanyanya bukan manusia.
Mungkin makhluk halus penunggu alas setempat.
Baca Juga: Pengalaman misteri Tarjo saat menunggu ayahnya di ruang ICU rumah sakit, tepat di malam tahun baru
Buru-buru saya kabur dengan perasaan takut luar biasa.
Sial, saking buru-burunya saya berlari sampai terpeleset dan jatuh terjerembab.
Badan dan pakaianku kotor, karena tanah basah akibat hujan deras.
Segera saya bangun mengambil sepeda motorku dan kutinggalkan tempat tersebut dengan badan masih gemetaran. (Seperti dikisahkan Oei Tjong Hoo di Koran Merapi) *