HARIAN MERAPI - Ada kejadian lucu berbau misteri dalam sebuah jamaah pengajian ibu-ibu yang suka arisan.
Alkisah ada seorang ibu yang membawa tuyul, namun entah mengapa si tuyul ditinggal begitu saja di lokasi.
Setiap malem Senin, jamaah pengajian ibu-ibu di wilayah Bantul usai salat Isya' mengikuti ceramah dari ustadz dan dilanjutkan dengan arisan.
Tidak seberapa besar nominalnya, namun dapat menjadi perekat dan pemacu untuk berangkat ke pengajian.'
Ny. Mami (semua nama samaran) adalah yang dipercaya menjadi pencatat arisan, karena selain teliti dan ‘greteh’ atau tidak segan mengingatkan ibu-ibu kalau sudah waktunya arisan.
Ia dibantu Ny. Suti dan Ny. Iyah, agar jangan sampai ada salah hitung termasuk jika harus melakukan pengembalian.
Tapi pada malem Senin Kliwon minggu lalu, ternyata uang arisan kurang Rp 100 ribu.
Walau telah dicari di balik mukena maupun sajadah di antara para ibu-ibu peserta arisan, uang tetap tidak ketemu.
Padahal semua sudah membayar dan dicatat denga tertib.
Akhirnya diambilkan uang kas untuk menggantinya.
Uang kas tersebut dikumpulkan berasal dari infaq mereka yang mendapat arisan.
Sehingga kehilangan uang dapat diatasi dan arisanpun selesai.
Ibu-ibu jamaah pengajian itu pun pulang ke rumah masing-masing.
Ketika malam itu ibu-ibu yang lain sudah nyenyak tidur, tidak demikian halnya bagi Ny. Iyah.