Ki Sugiyono mengingatkan, bahwa pengaruh energi keris itu juga masih dipengaruhi oleh jenis pamornya.
Misalnya pada keris dapur kepemimpinan dengan pamor junjung drajat, memiliki pengaruh kuat untuk mempertahankan kekuasaan.
Ada pula pamor rojo bolo rojo atau pandhito bolo pandhito yang bisa membuat pemiliknya dihargai, berwibawa dan disegani khalayak banyak.
“Sedangkan untuk yang masih dalam taraf mencari kekuasaan, pamornya lebih baik ujung gunung”, kata Ki Sugiyono.
Lantas, bagaimana cara agar bisa mengerti dan memahami energi sebilah keris? Apakah energi keris itu sifatnya gaib dan berkaitan dengan khodam?
Ki Sugiyono mengatakan, untuk bisa memahami energi keris itu perlu ada pemahaman pula terhadap keris secara benar.
Hal itu agar tidak terjebak pada pemahaman klenik, atau setidaknya pemahaman yang subjektif dan kurang berdasar. *