Ia kunyah dengan rakusnya benda menjijikan berbau sangat busuk itu.
Setiap kali Nyai mengunyah, Riski begitu mual.
Tapi berkat ari-ari busuk dan potongan rambut Lika, Riski bisa bebas dari cengkeraman Nyai.
"Ayo liyane wes ngenteni (Ayo lainnya sudah menunggu)," bisik Lika.***