Ia percaya akan adanya hantu, tapi jika kita tidak mengganggu, Insyaallah ia juga tidak akan mengganggu.
Kejadian itu membuat Adnan sekarang menjadi anak yang lebih periang.
Kemana-mana mereka selalu berdua. Adnan selalu memanggil anak itu dengan sebutan Risang.
Risang dan Adnan menjadi teman dekat dan sangat akrab. Hanya saja mereka beda alam.
Hampir dua tahun mereka berteman. Adnan bahagia.
Risang yang awalnya menjadi penunggu rumah yang ditakuti, sekarang menjadi teman Adnan.
Hingga pada Suatu malam, nampak Risang duduk di ayunan, sembari menunduk dan melipat kedua kakinya.
Perlahan air matanya menetes. Adnan tidak berani untuk bertanya kenapa Risang.
Malam itu, Adnan meninggalkan Risang, dan pergi tidur.
Keseokan harinya, Adnan tak lagi bisa melihat Risang. Adnan masih saja mencari anak kecil itu.
Sebulan tak ada kabar dari Risang si penunggu rumah.
"Sepertinya, tangisan malam itu adalah tangisan perpisahan dari Risang."
"Semoga anak itu tenang di alam sana."