Seiring berjalannya waktu Parwani yang tubuhnya kian hari kian kurus tak berdaya menghadapi kenyataan walau berbagai upaya dengan obat dan makanan bervitamin tapi sia sia makin lama darah tersedot habis.
Purwani yang sebelumnya hidup miskin lalu tergoda memilih jalan sesat hidup dalam gelimang kekayaan pada akhirnya menjalani akhir tragis mati mengering dengan raga tinggal kulit pembungkus tulang.
Baca Juga: Pesugihan siluman lintah Rawa Kadung 4: Parwani terlibat selingkuh dengan sopir pribadi hingga hamil
Darman pun menyalahkan dirinya sendiri karena ia juga ikut menikmati kekayaan itu walau sebelumnya tak tahu kalau sang istri melakukan pesugihan.
Ia memutuskan kembali ke desa asalnya bersama dua orang anak yang sudah menjelang dewasa. - Habis - (Seperti dikisahkan Siswanto di Koran Merapi) *