Gara-gara Tidur Sore Hari, Dikira Mati Dibalut Kain Kafan dan Dibacakan Surat Yasin

photo author
- Rabu, 15 Desember 2021 | 18:00 WIB
Kakek merasi diajak seseorang pergi ke hutan menyaksikan wayang golek. (Ilustrasi Pramono Estu)
Kakek merasi diajak seseorang pergi ke hutan menyaksikan wayang golek. (Ilustrasi Pramono Estu)

harianmerapi.com - Kakek buyut saya semasa hidupnya tinggal di Banten. Kesehariannya adalah bertani dan berkebun.

Sore itu sehabis berkebun beliau memutuskan pulang ke rumah. Setibanya di rumah, beliau duduk di dipan bambu di dapur. Kemudian disuguhi air minum oleh istrinya.

Sudah menjadi hukum adat masyarakat terdahulu bahwa tidur sore hari adalah tabu (pamali). Celakanya, buyut saya malah tertidur di atas dipan bambu pada saat Maghrib menjelang.

Baca Juga: Rasa Khauf Kepada Allah Adalah Wajib. Bagaimana Cara Menggugah Rasa Takut Itu?

Ketika baru beberapa saat tertidur, sesosok pria asing sudah berdiri di samping dipan dan membangunkan kakek dengan menyebut-nyebut namanya.

Kakek terkejut, namun belum sempat bertanya sosok asing tersebut malah menawarkan kakek untuk menyaksikan pagelaran wayang golek di kampung sebelah.

Kakek tanpa kecurigaan, langsung mengikuti sosok asing itu keluar dari pintu dapur hingga menyusuri hutan belukar.

Baca Juga: Cerita Lucu Azan di Tengah Malam Bikin Heboh, Bapak Mencari Menantu dan Satu Keluarga Kena Tilang Polisi

Namun sosok asing ini berjalan terlalu cepat sehingga meninggalkan kakek di tengah hutan. Karena tidak membawa penerangan, kakek tidakl bisa melihat dengan jelas.

Hanya terdengar suara gamelan sunda dan ternyata berasal dari balik sebuah gerbang besar nan megah di tengah hutan.

Tanpa curiga kakek masuk dan mendapati sekelompok kaum perempuan paruh baya sedang menyiapkan masakan dalam skala besar.

Baca Juga: Bukan Cinta Sejati 1: Awal Perkenalan Dua Insan Lain Jenis yang Tidak Disengaja

Namun ketika dilihat lebih dekat... gandrik! Sekumpulan perempuan itu sedang mengiris sayuran dan bumbu dengan ukuran super jumbo.

Spontan kakek mengucapkan istighfar. "Astaghfirullah, itu bawang besar amat." Mendadak seluruh perempuan yang tengah sibuk memasak, langsung terdiam tak bergerak dan seluruhnya menatap ke arah kakek dengan pandangan murka.

Tiba-tiba saja kakek melihat semua menjadi gelap dalam sekedip mata dan di kedipan yang kedua, dirinya sudah dalam keadaan berbaring dibalut kain kafan dikelilingi tetangga dan sanak keluarga yang sedang membaca Surat Yasin dan meratapi beliau.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Cerita misteri saat pentas malam pelepasan mahasiswa KKN

Sabtu, 13 September 2025 | 22:00 WIB

Cerita misteri gendruwo ikut ronda mahasiswa KKN

Sabtu, 13 September 2025 | 21:00 WIB
X