Seiring berjalannya waktu, sudah banyak bidan desa dan puskesmas dan rumah sakit, juga Mbah Surip sudah tua,
beliau hanya menjadi dukun pijat pasien perempuan, bayi dan anak-anak.
Terakhir beliau hanya sanggup memijat balita.
Karena usia beliau yang mencapai 90 tahun. Sebuah capain umur yang langka di masa kini.
Lima bulan lalu mbah Surip opname di rumah sakit karena sakit diabetes.
Pada hari ke tiga di rumah sakit. Keluarga mbah Surip sepakat mendatangkan perukyah di rumah sakit itu.
Pagi pukul sepuluh, mbah Surip dirukyah. Saat dirukyah itulah dari kepala beliau keluar asap hitam pekat.
Disaksikan oleh para putra dan cucu-cucunya,
Pagi pukul sepuluh dirukyah, siang pukul dua, mbah Surip wafat. (Seperti dikisahkan Prayudi di Koran Merapi) *