Sehabis bermesraan pekerjaannya sebagai penagih menjadi lancar.
Muncullah rasa untuk menjadi kaya maka Joni melakukan tindakan-tindakan yang kurang terpuji ataupun kurang baik.
Seperti contohnya Joni mempunyai selingkuhan janda kaya sehingga bisa memberi uang yang cukup banyak.
Istrinya di rumah tidak diurusi uang yang diberikan istrinya sangat minim.
Oleh sebab itu istrinya Hapsari (nama samaran) kerap kali pulang kerumah orang tuanya.
Yang paling parah uang setoran dari nasabah tidak disetorkan di kantor tetapi digunakan untuk kepentingan sendiri.
Uang yang disalahgunakan untuk kepentingan sendiri itu jumlahnya sampai puluhan juta rupiah.
Sering-sering Joni lupa menyediakan bunga selasih dan darah ayam cemani bahkan juga lupa kalau malam Jumat Kliwon harus melayani wanita cantik itu.
Hal ini disebabkan Joni sudah terpikat oleh janda cantik yang kaya.
Tindakan Joni itu menyebabkan wanita makhluk halus yang Joni cintai itu marah.
Pada malam Jumat Kliwon Joni datang ke tempat di bawah pohon serut seperti biasanya.
Ia membawa bunga selasih dan darah ayam cemani.
Kemudian ia duduk di bawa pohon serut, bunga selasih dan darah ayam diletakkan di tanah.
Seperti biasanya Joni merasa di tempat yang bagus, wanita cantik makhluk halus itu datang.