“Ia ada pawai di tempat kejadian!”
“Untung kamu tidak bernasib sama dengan pengemudi bus itu.”
“Semalam itu aku ngantuk berat seperti kena sirep hampir saja berbelok keselatan karna nampak seperti jalan aspal.
Malam itu, Samingun membaca doa berulang kali akhirnya bisa terbebas dari rasa kantuk.
Sama sekali tidak terpikir di benaknya ternyata ada alam lain yang ingin membawanya ke sana.
Sepulang kerja Samingun mengamati tempat kejadian.
Kini sudah terpasang plang di sepanjang jalan Manunggal bertuliskan “Rawan Kecelakaan” Samingun pun tak hentinya membaca doa. (Seperti dikisahkan Iis Suwartini UAD di Koran Merapi) *