Para Korban pun terkejut mendapati dirinya berada di tengah sawah.
Karena sebelum kecelakaan terjadi yang mereka lihat lebih nampak seperti hutan dengan pohon-pohon rindangnya.
Samingun pun mengingat kejadian semalam. Tiba-tiba saja bulu kuduk Samingun bergidik.
Sepertinya ada benarnya perkataan Lelaki tua itu, yang ia lihat bukanlah manusia.
Pawai yang ia lihat tiba-tiba hilang begitu saja hanya hitungan detik.
Awalnya Samingun mengira bahwa rombongan pawai itu berbelok.
Tapi rasanya tidak mungkin karena jalannya hanya ada satu arah tanpa belokan. Samingun pun bergegas menuju kantor.
Setibanya di kantor teman-temannya langsung menanyai Samingun dengan berbagai pertanyaan.
Ia begitu gugup karena ternyata ia juga hampir menjadi korban kecelakaan maut.
Orang-orang pun menasehati Samingun untuk berhati-hati melewati jalan tersebut.
Pasalnya Samingun tergolong penduduk baru, maklum saja baru satu minggu ia di pindah tugas.
Apa yang dikatakan teman-temannya persis dengan kejadian yang Samingun alami.
“Apa kamu semalam melihat pawai?”