Berita hilangnya Maya terdengar di telinga Pak Kasim, imam masjid desa.
Pak Kasim pun turut menelusuri setiap jalan dan ruas desa yang biasanya untuk bermain Maya dan teman-temannya.
Baca Juga: Misteri suara tentara baris berbaris yang didengar Surti dari arah Taman Makam Pahlawan Purworejo
Dengan naluri dan perasaan entah apa, Pak Kasim berhenti di depan pohon sawo.
Pohon sawo itu dikelilinginya sambil mengucap doa. Pak Satori dan istrinya serta beberapa penduduk hanya mengamati.
Dan, tiba-tiba mereka melihat seakan tak percaya.
Ada Maya yang sedang duduk bersandarkan pohon sawo dengan mata sayu. Tubuhnya lunglai dan hanya diam saja.
“Nduk,” seru ibu Maya sambil menggoncang bahu anaknya. Pak Kasim mengusap kepala Maya.
Setelah itu Maya digendong bapaknya pulang. Semalam itu Maya ditemani orangtuanya sampai kesadarannya pulih total.
Baca Juga: Pengalaman horor Wahyu ketika study tour ke Bali, masuk ke sebuah restoran tiba-tiba ........
Setelah kondisi normal, Maya bercerita kalau di pohon sawo itu melihat banyak orang mencari dan memanggil namanya, tapi dia tidak bisa menjawab.
Lidahnya seperti ada yang menahan.
Ceritanya lagi, saat pulang usai bermain, dia bertemu “sesosok” yang mengajak duduk-duduk di sebuah tikar di bawah pohon sawo.
Pak Kasim di pengajian masjid menerangkan ada hadits Nabi,
“Apabila malam hampir tiba, tahanlah anak-anakmu agar tidak keluar rumah, karena pada saat itu setan berkeliaran.”(HR. al-Bukhari dan Muslim).