HARIAN MERAPI - Kumpulan cerita misteri tentang pengalaman Pak Diyo, seorang penjual sate ayam keliling.
Meski sudah pikun, namun ia mendapat rezeki setelah bertemu dengan penghuni pohon preh.
Tidak ada kata pensiun bagi Pak Diyo.
Di usia senja dia masih juga menekuni pekerjaannya sebagai bakul sate ayam keliling.
Memang, tubuhnya masih sehat. Hanya, daya ingatnya sering eror, mudah lupa alias pikun.
Kalau sudah begitu, dagangan yang ditempatkan di rombong yang dia pikul sudah habis, dengan lantangnya dia masih juga berteriak: “Teee...sateee...teee...sateee...”.
Tidak aneh jika hal itu sering membuat kesal pelanggannya.
Malam itu dagangan Pak Diyo telah habis dibeli pelanggan- pelanggannya.
‘Penyakit lupa’- nya kambuh. Berjalan pulang dengan memikul rombongnya yang telah kosong, sesekali Pak Diyo masih berteriak: “Teee...sateee...teee...sateee...”.
Baca Juga: Misteri mak-mak yang memulung jemuran baju para santri pada malam hari, ternyata .......
Sesosok laki- laki berdiri di dekat sebuah pohon preh besar memanggilnya.
“Aduh, sate mau pun lontong telah habis, Pak. Maaf saya lupa”, jawab Pak Diyo.
Tak urung jawaban Pak Diyo itu membuat marah calon pembelinya.
“Bakul sate ora nggenah!”, gerutu laki-laki tersebut. Lalu mendekat ke rombong Pak Diyo.