"Terima kasih, Den. Saya cukup berteduh di sini saja. Semoga hujannya cepat reda," ujar Mbok Lasiyo.
Sepertinya jawaban Mbok Lasiyo membuat tidak berkenan orang yang di dalam bangunan kuna itu.
Tiba-tiba saja Mbok Lasiyo merasa badannya seperti ditarik paksa agar masuk ke dalam.
Hampir saja tubuhnya terjengkang ke belakang.
Tahu-tahu dirinya sudah berada di sebuah ruangan sempit. Keadaannya teramat sangat gulita.
Gelap, pekat, dan pengap. Tidak ada bunyi apa pun terdengar.
Bahkan, udara untuk dihirup saja sepertinya tidak ada. Menjadikan nafasnya tersengal-sengal. Leher serasa seperti dicekik.
Baca Juga: Pengalaman misteri Walijo saat mancing di Kali Bedog, bukannya dapat ikan malah ...........
Tiba-tiba saja, dalam situasi seperti itu Mbok Lasiyo teringat akan kedua buah hatinya yang teramat disayanginya.
Mereka berdua masih membutuhkan kehadirannya. "Tidak..! Tidak..! Aku belum mau mati sekarang..!" begitu teriaknya.
Mbok Lasiyo pun mengambil sikap berdoa menurut agama yang dianutnya.
Ternyata doanya didengar dan dikabulkan Tuhan.
Dalam hitungan detik Mbok Lasiyo sudah berada di luar bangunan kuna, satu-satunya bangunan yang berdiri pada sebidang tanah kosong tersebut.
Tidak peduli dengan sisa dagangannya yang masih teronggok di emperan, buru- buru Mbok Lasiyo meninggalkan bangunan tersebut.
Baca Juga: Pengalaman misteri Saun, bocah penggemar wayang kulit yang mengidolakan tokoh Gatotkaca