HARIAN MERAPI - Pengalaman misteri yang dialami Parjo, mengantar pesanan roti tidak ketemu alamat, ternyata hanya muter-muter di komplek makam
Parjo bekerja sebagai kurir di sebuah toko roti.
Karena menyadari hanya lulusan Sekolah Dasar, maka pekerjaan sebagai pengantar roti dijalani dengan suka cita penuh syukur.
Apalagi juragannya sangat baik denganya.
Kebaikan juraganya itu dikarenakan Parjo dalam bekerja tekun serta rajin.
Ia dengan ikhlas mau mengerjakan pekerjaan lain, tidak hanya mengantar pesanan saja.
Jika hantarannya dekat ia lakukan dengan sepeda onthel, dan jika jauh biasanya memakai sepeda motor.
Bahkan jika yang diantar banyak Parjo pun mahir menyetir mobil, sehingga mengantar pesanan yang banyak memakai mobil.
Laris, memang toko roti “LARIS” sesuai dengan namanya memang laris, baik yang beli di toko maupun pesanannya.
Apalagi menjelang Lebaran, banyak sekali pesanan, sehingga ada beberapa tenaga tambahan yang dipekerjakan.
Parjo pun bekerja ekstra, dan karena banyak yang diantar biasanya sebelum Parjo berjalan untuk mengantar, ia senantiasa meneliti alamat-alamat tujuan,
agar bisa menentukan arah hantaran, mendahulukan yang paling dekat.
Tumpukan pesanan yang terakhir ditaruh paling bawah agar tidak susah juga untuk mengeluarkan dari krondho yang ditempatkan di goncengan motor.