HARIAN MERAPI - Keris yang bernilai adiluhung, proses pembuatan keris masing-masing empu berbeda
Keris masa kini atau disebut juga nem-neman, biasanya memakai logam pamor nikel.
Berbeda sengan keris kuna yang baik memiliki logam pamor dari batu meteorit yang diketahui memiliki kandungan titanium yang tinggi,
di samping nikel, kobal, perak, timah putih, kromium, antimonium dan tembaga.
Pembuatan keris bervariasi dari satu empu ke empu lainnya, tetapi terdapat prosedur yang biasanya bermiripan.
Berikut adalah proses secara ringkas menurut salah satu pustaka.
Bilah besi sebagai bahan dasar diwasuh atau dipanaskan hingga berpijar lalu ditempa berulang-ulang untuk membuang pengotor (misalnya karbon serta berbagai oksida).
Setelah bersih, bilah dilipat seperti huruf U untuk disisipkan lempengan bahan pamor di dalamnya.
Selanjutnya lipatan ini kembali dipanaskan dan ditempa.
Baca Juga: Keris yang bernilai adiluhung 3: Mpu Gandring mengeluarkan kutukan kaena dibunuh Ken Arok
Setelah menempel dan memanjang, campuran ini dilipat dan ditempa kembali berulang-ulang.
Cara, kekuatan, dan posisi menempa, serta banyaknya lipatan akan memengaruhi pamor yang muncul nantinya.
Proses ini disebut saton. Bentuk akhirnya adalah lempengan memanjang. Lempengan ini lalu dipotong menjadi dua bagian, disebut kodhokan.