harianmerpi.com - Kumpulan cerita horor dan misteri, mengucap salam saat melewati makam tepat di hari ketiga malam tahlil.
Malam itu adalah malam kedua tahlilan di rumah Mbah Sam yang digabung dengan tahlilan untuk Mas Tono.
Tahlilan keduanya digabung karena selain mereka meninggal pada hari yang sama, juga karena rumah mereka bersebelahan, hanya dibatasi pagar tanaman saja.
Baca Juga: Meneladani Pendidikan Keluarga Nabi Ibrahim AS
Mbah Sam salah satu tetua desa yang dihormati yang meninggal dalam usia yang sangat tua, 90 tahun.
Sedang Mas Tono masih cukup muda, meninggal karena kecelakaan.
Di malam tahlil hari kedua, Wiwid yang saat itu harus mengajar les privat, pulang menjelang pukul 20.00.
Saat itu pembacaan tahlil masih berlangsung.
Ketika melewati ujung salah satu gang tak jauh dari tempat tahlilan, dekat dengan makam Cina, tiba-tiba dia yang mengendarai sepeda motor terlonjak.
Punggungnya tiba-tiba terasa dipukul dari belakang oleh sesuatu yang besar dan berat.
Tapi anehnya, dia tidak melihat ataupun menemukan apa pun yang kemungkinan menghantam punggungnya.
Seketika bulu kuduk merinding. Wiwid pun memacu sepeda motornya dengan laju.
Sesampai di rumah, Wiwid bercerita pada adiknya.
"Mbak harusnya kalau lewat dekat makam bunyikan klakson sambil ucap salam," kata adiknya memgingatkan.