harianmerapi.com - Kisah misteri makam kuno Pringlrangan mulai dirasakan setelah rumah yang dibangun selesai.
Penghuni mulai merasakan beberapa kejadian yang ganjil, dari mimpi yang aneh-aneh dan sebagainya. Namun mereka tak mempedulikan kejadian-kejadian yang mereka alami.
Mereka menganggap hal itu sebagai peristiwa yang biasa saja. Sampai suatu saat ayah mereka tiba-tiba jatuh sakit.
Tubuhnya dingin namun yang ia rasakan adalah panas, sesekali bibirnya tampak mengucapkan kata-kata yang tak karuan (ngomeh, bahasa jawa).
Mereka pun membawa ayah mereka ke dokter, namun hasilnya belum seperti yang mereka harapkan, ayah merekapun belum mendapatkan kesembuhan.
Sampai suatu saat ada seseorang yang menyarankan untuk mereka untuk pergi ke orang pintar (kyai), barang kali sakit ayahnya ada hubungnya dengan mimpi-mimpi mereka selama ini.
Akhirnya mereka bersepakat untuk menemui orang pintar (kyai) untuk menanyakan penyakit aneh yang diderita oleh ayah mereka.
Di tempat sang kyai mereka tidak ditanya banyak hal, hanya kyai memberi segelas air putih, serta berpesan agar segera mengosonghkan rumah mereka dan mencari tempat tinggal baru.
Baca Juga: Enam Manfaat Dzikir, Salah Satunya Menambah Keteguhan Hati
Tepat di kiri jalan, tak jauh dari rumah yang rusak terdapat gedung tembok yang cukup megah, seukuran perumahan bercat putih, terdapat plang bidan desa, juga tampak kosong tak berpenghuni.
Konon gedung ini juga pernah ditempati bidan desa beberapa saat, namun ia juga mengalami hal yang membuat ia kurang nyaman, sehingga terpaksa harus meninggalkan gedung bangunan permanen tesebut.
Entah sejak kapan kejadian-kejadian yang ganjil dialami oleh warga, namun kewingitan daerah ini sudah tesebar dari mulut ke mulut sehingga menjadi cerita yang mengakar dalam benak warga.
Ada kejadian warga yang mengambil bambu dari area ini kemudian dibawa ke rumah, tiba-tiba saat malam harinya ada suara aneh yang muncul dari bambu seolah bambu ini bergerak sendri,
Baca Juga: Telinga Disumpal Headset Terdengar Suara Allahu Akbar Menggelegar dan Gagal Menikmati Pisang