Bulu kuduk Pak Raji pun berdiri dan ia mempercepat langkahnya dalam menuntun motor.
Apalagi ia merasakan udara terasa semakin dingin.
Sampai beberapa langkah, Pak Raji terkejut.
Melalui kaca spion, selintas ia melihat ada bayangan laki-laki tua yang duduk di jok bagian belakang motornya.
"Hee...turun, berat tahuuu...!" bentak Pak Raji sambil menengok ke belakang.
Tapi ternyata tidak ada orang di jok motornya.
Pak Raji clingak-clinguk, tidak kelihatan ada orang. Hanya suasana gelap di sekitar yang dilihatnya.
Kembali Pak Raji melanjutkan perjalanan.
Tapi kali ini ia merasakan ada bau kemenyan.
Saat melirik melalui kaca spion, dilihatnya ada asap rokok yang mengepul.
Pak Raji pun mempercepat langkahnya, sekalipun sebenarnya terasa sangat berat.
Sampai di makam berikutnya, Pak Raji menghentikan langkahnya karena kelelahan.
Tiba-tiba ia mendengar ada suara orang bicara. "Hi hi hi, saya hanya nunut mbonceng sampai di rumahku sini saja. Matur nuwun."
Suara itu membuat tubuh Pak Raji menggigil dan segera mendorong motornya.