Nora lantas mengunci pintu dan kembali rebahan.
Lama Nora menunggu, tidak ada suara air dari dalam kamar mandi.
Baca Juga: Jenazah Eril Ditemukan di Bendungan Engehalde Bern Swis, Yellow Notice Segera Ditutup
Ia pikir Aini sedang buang hajat. Nora menunggu Aini untuk makan malam bersama. Namun akhirnya ia malah ketiduran.
Nora terbangun ketika mendengar nada pesan WhatsApp.
Paket data lupa dinonaktifkan. Padahal, biasanya Nora selalu memutuskan sambungan data ketika hendak tidur.
Pesan yang masuk bertubi-tubi membuat handphone Nora panas dan padam. Dua menit kemudian handphone kembali aktif.
Aini ada di asrama? Isi pesan WhatsApp dari nomor tak dikenal.
Mata Nora masih sangat berat sehingga ia hanya memberikan tanda read pada isi pesan itu.
Baca Juga: Kaum Muda Lintas Agama dan Penghayat Kepercayaan Teken Deklarasi Setia pada Pancasila dan NKRI
Namun kedua bola matanya jadi membelalak ketika muncul pesan lain yang membuat bulu kuduk Nora meremang.
Turut berdukacita atas meninggalnya teman kita, Aini, dalam kecelakaan bus sekitar pukul tujuh malam ini. Semoga …
Nora tidak lagi membaca kelanjutan pesan itu.
Paginya, Nora dan ibu asrama memberanikan diri mendorong pintu kamar mandi dan menemukan kamar mandi itu dalam keadaan kosong.
Lantas siapakah sosok yang menyerupai Aini tadi malam? Nora dan ibu asrama menggigil. – Nama samaran - (Seperti dikisahkan Karunia Sylviany Sambas di Koran Merapi) *