Pendengaran Uut tidak keliru. Keempat peronda tersebut lalu mendekat ke rumah Sartubi. Dan menjereng- jereng telinga mereka.
Jelas terdengar dari dalam rumah Sartubi. Suara gedubrak- gedubruk tidak henti- hentinya.
Baca Juga: Harta Itu Dibutuhkan, Berikut Empat Sikap Muslim Terhadap Harta
Sepertinya orang sedang bertengkar dan melempar-lempar barang.
Praaang...! Terdengar suara piring dilempar dan hancur di lantai.
“Aku tidak sudi lagi menjadi suamimu. Kamu ingkar janji”, terdengar suara parau dan serak dari seorang pria.
“Lho apa salahku?”, tukas Sartubi.
“Kamu telah bermain cinta dengan seorang pemuda tampan. Jangan sangka aku tidak mengetahui”, suara parau itu terdengar lagi. Dengan nada sangat marah.
“Aku menyesal, Kang. Sumpah, tak akan aku ulangi. Jangan tinggalkan aku ya, Kang...”, ujar Sartubi seraya menangis.
Baca Juga: UKSW Salatiga Berikan Beasiswa Studi S2 Bagi Wartawan
Dari Mbah Sawabi akhirnya terjawab teka- teki suara gaduh di kala subuh itu.
Jin yang adalah suami Sartubi akan menceraikan Sartubi.
Sartubi yang gila akan harta duniawi sangat keberatan dengan hal itu. - Semua nama samaran - (Seperti dikisahkan FX Subroto di Koran Merapi)*