Misteri Kemartiran Rama Sandjaja 1: Setiap Bulan Mei Banyak Umat Katolik yang Berziarah

photo author
- Kamis, 26 Mei 2022 | 07:10 WIB
Peziarah di makam Rama Sandjaja. (Dok. Amat Sukandar)
Peziarah di makam Rama Sandjaja. (Dok. Amat Sukandar)

harianmerapi.com - Meskipun belum ada surat keputusan resmi dari pimpinan Gereja yang berkaitan dengan kemartiran Rama Sandjaja dan keterangan mengapa dia dibunuh, serta apakah dia itu termasuk orang suci?

Tetapi kalangan umat Katolik mempunyai anggapan dan kepercayaan bahwa Rama Sandjaja adalah salah seorang yang saleh dan suci semasa hidupnya.

Kini, dia bersama Fr. Bouwens SJ bersemayam dengan ‘mahkota kemartiran’ di Kerkof Pasturan Muntilan.

Baca Juga: Mengenal drg. Tri Putra, dokter yang Mengedukasi Kesehatan Gigi Masyarakat Melalui Media Sosial

Pada setiap bulan Mei banyak umat Katolik yang berziarah ke sini. Mereka ada yang memang bertujuan khusus ke sini atau hanya singgah setelah/sebelum mereka berziarah ke Goa Maria di Sendangsono, Kabupaten Kulon Progo.

Mereka merasa belum lengkap perjalanan wisata ziarahnya kalau belum berziarah ke makam Rama Sandjaja.

Makam ini menjadi salah satu tempat spiritual dan sebagai objek wisata ziarah di Kabupaten Magelang bagi umat Katolik.

Di luar bulan Mei, makam ini juga ramai peziarah pada hari Jum’at pertama. Namun karena ada pandemi Covid-19, peziarah di
makam ini kini relatif sepi.

Dari bukti dan kesaksian selama ini, banyak peziarah yang permohonannya dikabulkan Tuhan Yang Maha Esa dengan memanjatkan doa di makam Rama Sandjaja ini.

Baca Juga: Pebisnis Asal Wonosobo Indra Prawita Alam Blak-blakan Bagikan Ilmu Bisnis, Kontennya di TikTok Viral

Entah itu permohonan kesembuhan penyakit yang dideritanya, atau karena sedang mengalami masalah berat.

Dari pengalaman seorang peziarah yang sakitnya sudah ‘madal tamba’ atau kebal obat, ternyata dapat sembuh dengan berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa di makam ini.

Kenyataan inilah yang dari mulut ke mulut tersebar di kalangan umat Katolik dan banyak yang mempercayainya.

Rama Sandjaja dilahirkan di dusun Sedan desa Ketunggeng Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, pada tanggal 20 Mei 1914.

Nama kecilnya Kardis. Anak sulung dengan empat saudara, putra Willem Kromosendjojo. Ketika dibaptis oleh Rama Van Lith tanggal 21 Juni 1914 di gereja Muntilan, nama baptisnya Richardus.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Cerita misteri saat pentas malam pelepasan mahasiswa KKN

Sabtu, 13 September 2025 | 22:00 WIB
X