harianmerapi.com - Kumpulan cerita horor di toilet rest area. Aku pun merasa gelisah melihat lingkungan sekitar yang begitu sepi seperti disekap oleh ilalang-ilalang tinggi.
Terlebih pagar jalan raya jadi tampak cukup jauh. Petir menyambar, memaksaku melihat jam tangan dan menyadarkanku kalau temanku tak kunjung keluar dari toilet.
Aku pun memutuskan untuk menyusulnya. Tidak ada orang yang menjaga pintu toilet tersebut.
Baca Juga: Cerita Horor di Toilet Rest Area 1: Aneh, Jalannya Tidak Rata dan Kantin Kosong Meski Lampu Menyala
Saat tiba di dalamnya, cahaya lampu memancarkan warna kuning, sehingga membuat redup keadaan tersebut.
Tersuguh cermin besar dan tiga wastafel sebelum memasuki bilik kamar kecil. Akhirnya aku memasuki bilik kamar kecil, di sana ada tiga buah pintu, sedang pintu tengah tertutup.
Pasti itu Hari pikirku. Aku memasuki pintu sebelah kanan dan turut buang air kecil sambil mengajak berbicara.
“Ri masih lama?”
“Ya.” ucapnya perlahan.
“Lama banget? Ngapain?” kembali aku bertanya.
Kreek… terdengar suara pintu terbuka.
Baca Juga: Pengalaman Mistis Dikejar Tawon Lari ke Makam, Akhirnya Selamat karena Dibantu Oleh .....
Tidak ada jawaban setelah pertanyaan tersebut. Aku selesai buang air kecil dan keluar, pintu tengah kamar kecil ternyata memang sudah terbuka, namun pintu paling kiri terlihat tertutup.
Mungkin ada pengunjung lain yang berhenti. Berjalanlah aku menuju wastafel untuk cuci tangan, di sana Hari terlihat tengah membuka keran.
“Wo! Ditanya diem aja! Kok lama banget sih!” aku ulangi pertanyaanku sambil membersihkan tangan.
Anehnya temanku tetap tidak menjawab pertanyaan tersebut. Aku pandangi temanku matanya menatap kosong tangannya yang tengah dibasahi air.