Baca Juga: Pengembangan Sifat Bawaan Manusia
Tiba-tiba terdengar, "krosaakkk!" Seperti pohon bambu yang ketarik. Sontak Setyo dan Adi menoleh ke belakang takut Rahmat terjatuh.
Tapi ternyata Rahmat sudah tidak ada. Pohon bambu yang melengkung tadi sudah tegak kembali.
Setyo khawatir dan kembali ke pohon bambu. Mengecek sekitar pohon bambu mencari sahabatnya. Tapi nihil Rahmat menghilang.
Awalnya dia pikir Rahmat hanya bercanda dan ingin menakut-nakutinya. Tapi pikiran itu berubah menjadi sebuah ketakutan ketika lebih dari 10 menit mencari, Rahmat tak kunjung terlihat.
Dengan cepat Setyo dan Adi berlari ke rumah Rahmat. Menceritakan bahwa Rahmat hilang di pekarangan kosong itu.
Baca Juga: Kiai Ageng Henis dan Jejaknya di Laweyan 4: Menjadi Tempat Keramat buat Raja-raja Jawa.
Ayah dan Ibu Rahmat kaget, wajah mereka pucat namun tidak menjelaskan apapun.
Tanpa banyak bicara Ayah Rahmat segera mengantar mereka pulang. (Seperti dikisahkan Indri Astuti di Koran Merapi) *