harianmerapi.com - Sriwijaya disebut sebagai salah satu kerajaan besar yang pernah berdiri di Nusantara.
Kemaharajaan bahari ini banyak memberi pengaruh di Nusantara, dengan daerah kekuasaan yang luas mencapai Kamboja, Thailand Selatan, Semenanjung Malaya, Sumatra, Jawa Barat dan sebagian Jawa Tengah.
Berikut kisah tentang Sriwijaya, yang dikutip dari berbagai sumber. Sejarah kerajaan Sriwijaya didapat dan disusun berdasarkan dua sumber utama.
Yakni, catatan sejarah Tiongkok dan sejumlah prasasti batu Asia Tenggara yang berhasil ditemukan dan diterjemahkan isinya.
Catatan perjalanan bhiksu peziarah I Ching dari Tiongkok punya peran sangat penting, khususnya untuk menjelaskan kondisi Sriwijaya karena ia pernah berkunjung dan tinggal selama 6 bulan pada tahun 671.
Begitu pula dengan beberapa prasasti siddhayatra abad ke-7 yang ditemukan di Palembang dan Pulau Bangka, bisa dijadikan sebagai sumber sejarah primer yang penting.
Ada pula berita-berita regional yang di antaranya bisa jadi mendekati kisah legenda.
Seperti misalnya kisah tentang Maharaja Javaka dan Raja Khmer, bisa memberikan sekilas keterangan tentang sejarah Sriwijaya.
Begitu pula dengan catatan para musafir India dan Arab, yang memberi penjelasan sekalipun hanya samar-samar mengenai kekayaan raja Zabag yang bikin takjub.
Adapun sumber lain tentang Sriwijaya berupa perahu kuno yang ditemukan Balai Arkeologi Palembang.
Perahu tersebut diperkirakan diciptakan pada masa awal atau proto Kerajaan Sriwijaya di Desa Sungai Pasir, Kecamatan Cengal, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatra Selatan.
Hanya sayangnya, kepala perahunya sudah hilang, sementara sebagian papan perahunya malah digunakan untuk membuat jembatan.
Berdasar catatan ada 17 keping perahu yang terdiri dari bagian lunas, 14 papan perahu bagian badan dan bagian buritan untuk menempatkan kemudi.