kakinya pun mulai bisa digerakan, perlahan-lahan ia membuka matanya, dan masih terlihat belut-belut itu mengitari kakinya.
“Nanti kalau kuambil…,” Supri ragu dan hendak segera meninggalkan tempat itu. Namun ternyata kakinya seperti terkunci, hanya tangan yang bebas bisa digerakan,
Baca Juga: Petung Jawa Weton Sabtu Pon 7 Mei 2022, Memiliki Intuisi Kuat, Terampil Bekerja dan Berbudi Baik
“Berarti aku harus mengambil,” serta merta Supri mengambil belut hingga separo kepis, dan keika memasukan belut-belut ke kepis, ternyata sekejap belut-belut di kakinya lenyap.
Beberapa saat kemudian, kembali terdengar suara, “Pulanglah, dan jangan nyuluh (mencari belut) ke sini lagi,”
Supri mencari datangnya suara, tapi tak terlihat wujudnya. “Hem, terima kasih,” pikirnya sambil terus melafalkan doa, dan segera pulang.
Anehnya Supri sampai rumah seperti hari-hari biasanya, bersamaan dengan terdengarnya Adzan Subuh, padahal menurut perasaan Supri, ia nyuluh hanya sebentar. - Nama samaran - (Seperti dikisahkan Bagong Soebardjo di Koran Merapi) *