Sunan Bonang 3: Suluk Wijil Mengungkap Pengenalan Diri Sendiri, Hakikat Niat dan Tujuan Orang Beribadah

photo author
- Jumat, 6 Mei 2022 | 21:10 WIB
Murid Sunan Bonang, Wijil Kinasih, ingin tahu tentang seluk beluk agama hingga ke rahasia yang paling mendalam.  (Ilustrasi Pramono Estu)
Murid Sunan Bonang, Wijil Kinasih, ingin tahu tentang seluk beluk agama hingga ke rahasia yang paling mendalam. (Ilustrasi Pramono Estu)

harianmerapi.com - Sunan Bonang dikenal banyak menggubah karya sastra berbentuk tembang tamsil atau suluk.

Suluk menurut kosa kata bahasa Arab bermakna menempuh jalan thariqah atau tasawuf. Jika disampaikan dalam bentuk tembang maka disebut suluk, sedang jika diungkapkan sebagai prosa disebut wirid.

Suluk atau primbon Sunan Bonang itu sendiri banyak sekali macamnya. Di antaranya Suluk Wijil. Ini merupakan suluk Sunan Bonang yang paling terkenal.

Baca Juga: Sunan Bonang 1: Suka Menuntut Ilmu, Mendirikan Pesantren untuk Dakwah Islam Menyesuaikan Adat Jawa

Sebutan wijil diambil dari nama salah satu cantrik Sunan Bonang. Dalam syairnya terdapat dua makna, pertama menggambarkan suasana peralihan dari ajaran agama Hindu menjadi Islam.

Baik dalam segi budaya, politik, sastra, intelektual dan juga kepercayaan. Seperti runtuhnya kerajaan Majapahit, kerajaan Hindu terbesar dan terakhir di pulau Jawa, diganti dengan Kesultanan Demak.

Makna kedua menjelaskan perenungan ilmu sufi, ilmu yang mempelajari konsep Ketuhanan dan juga perbendaharaan yang dimiliki-Nya.

Suluk ini dimulai karena salah satu murid beliau, Wijil Kinasih, ingin tahu tentang seluk beluk agama hingga ke rahasia yang paling mendalam.

Makna yang tersirat dari suluk Wijil yaitu tentang pengenalan diri sendiri, hakikat dari sebuah niat, dan tujuan orang beribadah.

 Baca Juga: Sunan Bonang 2: Mengubah Gamelan dan Pertunjukan Wayang Bernuansa Islam dan Menciptakan Tembang Tombo Ati

Lainnya adalah Suluk Gentur atau Suluk Bentur, yang menjelaskan tentang jalan yang harus ditempuh untuk mencapai tingkatan tertinggi ahli sufi.

Syair ini ditulis lewat tembang wirangrong yang sangat panjang. Makna dari kata gentur atau bentur sendiri adalah lengkap atau sempurna.

Namun ada pula yang mengartikan bentuk semangat atau ketekunan. Adapun kandungan dalam suluk ini menjelaskan tentang syahadat da’im qa’im dan fana’ ruh idafi.

Syahadat da’im qa’im adalah anugerah untuk bisa menyaksikan seseorang bersatu dengan kehendak Allah.

Syahadat yang dimaksud yaitu: Syahadat (penyaksian) sebelum terlahir di dunia, syahadat ketika memeluk agama Islam, dan syahadat yang diucapkan para nabi, wali dan juga mukmin sejati.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Cerita misteri saat pentas malam pelepasan mahasiswa KKN

Sabtu, 13 September 2025 | 22:00 WIB
X