harianmerapi.com - Membuat rumah tidak bisa sembarangan jika tidak ingin menjadi misteri. Bahkan orang dulu melakukan tirakat lebih dulu saat membangun.
Rumah Lik Man gentengnya bocor akibat tergesek oleh dahan kayu yang mentiung kena angin hingga gentengnya melorot.
Karuan saja bila hujan air masuk rumah. Untuk itu secepatnya segera diperbaiki.
Baca Juga: Perempuan Datang Ikut Kursus Mengemudi Mobil, Langsung Ugal-ugalan di Jalan, Ternyata Dia ...
Lik Man segera ambil tangga untuk memanjat ke atap. Tak diduga mendadak genteng itu meleset dan mengenai kepalanya. “Glothak!”
Darah segar mengucur dari kepalanya. Kejadian ini membuat keluarganya khawatir. “Lha terus pripun niki?” tanya Lik Sri yang melihat suaminya berdarah-darah kepalanya.
Padahal sudah ditekan-tekan dengan kain tetap mengalir darah tersebut. Dan mengotori pakaian Lik Man.
Melihat kehebohan dari kejadian ini, seorang sesepuh yang ada di dekatnya ngomong.
”Sudahlah gentengnya segera dirapatkan! Pastilah luka itu akan tertutup otomatis!”
Segera Lik Jo naik, dan sungguh keajaiban terjadi. Luka Lik Man tertutup dan mampet darahnya.
Ternyata benar adanya, rumah itu sebelum didirikan dan peletakan “penuwun” oleh Mbah Mo selaku tukang kayu melakukan tirakat.
Yang intinya agar rumah ini mempunyai rasa nyaman dan aman. Hasilnya benar, bahwa hawa rumah ini lain dari rumah lainnya.
Kelebihannya bisa untuk terapi. Sebagaimana Lik Di yang lelah akibat menggarap sawah selalu menyempatkan dirinya tiduran di rumah Lik Man.
Hasilnya tahu-tahu segar bugar badannya. Tak hanya dari seorang soal ini. Bahwa hal ini telah dirasakan banyak warga.