harianmerapi.com - Peristiwa mistis ini terjadi sudah bertahun-tahun lamanya, tepatnya saat suamiku masih duduk di bangku SLTP.
Kata suami, sekolahnya memang terkenal angker. Jauh sebelum menjadi sekolah seperti sekarang, bangunan ini dulunya adalah rumah seorang Belanda, konon bernama Wanike.
Dilihat dari bentuk bangunan sekolah tersebut, sepertinya Wanike termasuk orang yang berkuasa pada zamannya.
Di belakang sekolah terdapat sebuah lapangan besar yang dahulunya adalah tempat pacuan kuda.
Gedung inti di sekolah ini memiliki bangunan berlantai dua dan menghadap ke arah lapangan. Sepertinya di tempat itulah dulu para pembesar Belanda berkumpul melihat pacuan kuda di lapangan.
Di dekat bangunan utama sekolah, ada beberapa ruangan yang terkenal dengan sebutan kandang jaran. Disebut dengan istilah tersebut, karena konon dulunya di situ adalah bekas kandang kuda.
Kelas kandang kuda tersebut digunakan sebagai ruang belajar oleh kelas 3D, 3H dan 3E. Sedangkan suamiku sendiri saat itu merupakan murid di kelas 3F.
Baca Juga: Lima Faktor Internal yang Mempengaruhi Pendidikan Karakter Anak, Salah Satunya Insting atau Naluri
Ruang kelas tempat suamiku belajar berada di sayap kanan rumah inti.
Dari kelasnya, suami bisa melihat dengan jelas balkon lantai 2 yang dulu digunakan oleh para pembesar Belanda untuk melihat pacuan kuda beserta kandang kuda yang berada di bawahnya.
Pada suatu siang, tiba-tiba terjadi sebuah peristiwa yang menggegerkan di kelas 3D. Ada seorang siswa, sebut saja Fajar, yang tiba-tiba terdiam dan menunduk.
Ketika bahunya ditepuk oleh teman-teman dan gurunya, Fajar diam saja. Otomatis satu sekolahan langsung mendadak ramai. Kegiatan belajar mengajar sontak terhenti. Semua berkumpul hendak menyaksikan kejadian tersebut.
Para guru kemudian berusaha memindahkan Fajar ke ruang guru. Namun anak laki-laki tersebut yang tadinya diam, tiba-tiba meronta-ronta dan berteriak-teriak.