“Bagimana pak kyai, kita jadi istirahat tidak ?” Tanya Kang Sahrul, tampak ragu-ragu.
“Ya tidak apa-apa, kita bisa numpang pengajian sekalian,” jawab kyai.
Kang Sahrul segera mencari area yang luas untuk memarkir mobilnya. Tampak tukang parkir memberi aba-aba supaya mobilnya dapat parkir yang tepat.
Pak kyai!, tiba-tiba ada suara dari belakang yang menyebut namanya. Sang kyai dan kang Sahrul sedikit terkejut,
Mereka berpikir kenapa ada orang yang mengenal mereka di sini, batin mereka dalam hati. Namun, mereka segera dapat menguasai perasaan dan pikiran mereka. (Seperti dikisahkan Fatkhan di Koran Merapi) *