harianmerapi.com - Slamet tergolong orang yang tidak percaya dengan hal-hal berbau mistis. Beberapa temannya juga sering mengatakan untuk lebih berhati-hati dalam keadaan apa pun.
Namun, dia terlalu menyepelekan. Sampai suatu hari, dia benar-benar mendapat pengalaman mistis diganggu oleh makhluk halus.
Dia diterima bekerja di sebuah kantor sebagai Satpam. Konon, sebelum kantor tersebut berdiri, daerah di situ merupakan rawa-rawa dengan rumput setinggi orang dewasa.
Tidak jarang, banyak para warga yang sering diganggu oleh penunggu rawa. Ada yang pernah melihat perempuan berbaju putih, suara orang menangis,
bahkan ada yang dipanggil-panggil oleh suara yang tidak berwujud dan lain sebagainya.
Mendengar cerita-cerita itu, Slamet tetap tidak percaya kalau belum melihat dan mendengar secara langsung.
Suatu ketika ia giliran jaga malam. Ketika ada temannya yang ingin menemani, dia begitu jemawa menolak dengan keras.
“Kamu pulang saja, Yon. Aku berani kok!” ucap Slamet seraya menepuk-nepuk pundak Yono.
“Kamu yakin, Met?”
“Yakin, Yon. Lagi pula, aku tidak percaya sama yang begituan. Justru mereka yang takut sama aku!”
“Sombong sekali kamu, Met. Nanti ada penampakan baru tahu rasa kamu!” cibir Yono.
“Halah ... sudah, sudah! Lebih baik kamu cepat pulang sana!”
“Ya wis, aku pulang dulu, ya!”
Yono segera berkemas dan menstarter motor matic-nya. Ketika Yono baru saja berlalu, Slamet mendadak kebelet kencing.