Perjuangan Pangeran Gagak Sinangling 1: Tidak Tega Melihat Kewibawaan Kraton Majapahit Hancur dan Carut Marut

photo author
- Jumat, 11 Maret 2022 | 09:46 WIB
Pangeran Gagak Sinangling sedih melihat kondisi kraton Majapahit. (Ilustrasi Pramono Estu)
Pangeran Gagak Sinangling sedih melihat kondisi kraton Majapahit. (Ilustrasi Pramono Estu)

harianmerapi.com - Pangeran Gagak Sinangling salah satu anak tak resmi raja Majapahit Gerindrawardhana. Ia lahir dari rahim salah satu abdi dalem.

Namun demikian, Pangeran Gagak Sinangling merasa sedih dan tidak tega meihat kondisi Kraton Majapahit sungguh memprihatinkan.

Semua sudah carut marut. Tak ada lagi kedamaian, kerukunan, dan keamanan dalam kebersamaan hidup yang tentram.

Baca Juga: Empat Cara Menggapai Hayatan Thayyibah, Salah Satunya Kehidupan yang Dilandasi Aqidah Tauhid yang Kuat

Jutsru yang menonjol permusuhan, dengki srei, berebut kekuasaan antarsentana dalem kraton, perang kecil-kecilan, bunuh membunuh antar sesama kerabat Majapahit.

Kewibaan raja merosot tajam dirongrong oleh kerabat sendiri menyebabkan kepercayaan rakyat juga semakin surut terhadap pemerintahan yang lemah.

Keadaan seperti ini diperparah lagi oleh orang-orang yang punya kepentingan politik dengan Majapahit meski mereka bukan sentana dalem Kraton.

Bahkan, sekadar seorang Lurah Prajurit Wiratamtamapun asal memiliki bala cukup banyak dan cukup kuat berani merebut kedudukan seorang sentana dalem sekaligus menggantikannya.

Baca Juga: Mencari Rezeki Halal 1: Sulit Cari kerja dengan Ijazah SMA, Gundah karena Bekerja di Kantor Pemakan Riba

Pangeran Gagak Sinangling adalah si anak jadah putra dari Gerindrawardhana dengan seorang sentana dalem keputren.

Anak muda berilmu kanuragan sangat mapan dan sakti itu tidak tega melihat Majapahit yang dulu berwibawa didukung oleh prajurit-prajurit wiratamtama yang gagah berani.

Bahkan musuh akan berhitung seribu kali jika harus menghadapi Majapahit. Tetapi kini wibawa kerajaan besar itu telah hancur, terinjak-injak ketamakan,

Terbenam di lumpur kenistaan akibat sentana-sentana dalem yang tidak tahu diri, mau menangnya sendiri dengan meraup banyak kedudukan dan pangkat untuk dirinya dan kelompoknya.

Baca Juga: Kangen Nyasar di Jogja dan Bayi tak Mau Menetek Ibu Saat Persalinan di Rumah Sakit Ternyata Tertukar

Tetapi apalah daya dirinya adalah seorang yang tidak memiliki hak apapun juga di lingkungan keraton lantaran kelahirannya yang tidak resmi.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Rekomendasi

Terkini

Cerita misteri saat pentas malam pelepasan mahasiswa KKN

Sabtu, 13 September 2025 | 22:00 WIB
X