Meski ayahnya seorang raja namun ibunya permaisuri bukan selir pun bukan.
“Rama Prabu, agaknya situasi sudah tidak mungkin lagi diselamatkan”, kata Pangeran Gagak Sinangling.
“Ya. Kamu boleh pergi untuk mencari ketenangan diri”, jawab Ramanya.
Sebagai seorang ayah Gerindrawardhana tidak habis pikir. Semula dirinya adalah raja Kerajaan Keling di sebelah timur Kediri.
Namun berkat kesaktiannya yang luar biasa itulah beliau dapat membunuh Kertabumi raja Majapahit pada tahun 1478.
Baca Juga: Petung Jawa Weton Jumat Legi 6 Ruwah 1955 Alip 11 Maret 2022, Lugu, Bicaranya Bikin Sejuk
Gerindrawardhana lalu menjadi raja Majapahit hingga kini dan dari seorang wanita yang digaulinya kemudian lahirlah Pangeran Gagak Sinangling.
“Gagak Sinangling, Rama akan tetap berada di Kraton dan tetap berusaha memperbaiki situasi Kerajaan yang porak poranda ini semoga bisa bertambah baik."
"Sedangkan kepergianmu akan ditemani Uddara anak Ki Patih Mpu Tahan ini”, kata Prabu Gerindrawardhana menepuk bahu patihnya yang duduk di sampingnya.
“Betul, Pangeran. Anakku Uddara sudah sanggup menemanimu kemanapun engkau ingin pergi mencari kedamaian hati”, kata Ki Patih Mpu Tahan. (Oleh: Akhiyadi) *