"Dengar Parwani, dulu aku juga mlarat seperti kamu, tapi sekarang kau lihat sendiri. Kau juga bisa hidup seperti aku kalau kau mau"
"Maksudmu"
"Yah kalau mantap dan dan tak mau terus hidup miskin."
Parwani yang sudah terpancing ucapan sahabatnya itu menyahut "Aku memang sudah bosan hidup miskin"
"Bagus ! berarti kau mantap!" Sasih lalu berbicara berbisik bisik ketelinga Parwani.
"Rawa Kadung !" Parwani pernah mendengar nama tempat itu .
"Dari situlah awal semua yang kunikmati ini berasal." Lanjut Sasih.
"Yah kalau dari situ yang harus kumulai aku harus mantap. Aku harus bisa membalikan keadaan dari kere menjadi sugih dunya brana seperti Sasih," bati Purwani yang mulai terpancing untuk mengikuti jalan sesat. (Seperti dikisahkan Siswanto di Koran Merapi) *