harianmerapi.com - Banyak cerita misteri setiap kali ada kecelakaan kereta api. Ada yan berhsil selamat tapi tak sedikit yang menjadi korban tertabrak kereta api.
Seperti kisah yang dialami Hardi (bukan nama sebenarnya) secara misterius lolos dari maut tertabrak kereta api, karena seperti ada khodam yang telah menolongnya,
Pagi itu Hardi memacu motornya lebih kencang. Waktu tinggal lima belas menit lagi sebelum masuk jam kantor. Pemuda berusia 25 tahun itu bekerja di sebuah perusahaan dealer sepeda motor. Pagi ini dirinya bangun kesiangan.
Baca Juga: Resep Baru Ayam Goreng Chef Renatta Moeloek, Penasaran?
Acara pengajian memperingati hari Isra’ Miro yang digelar semalaman di masjid desa berakhir hingga tengah malam.
Selaku ketua panitia dirinya harus mengikuti jalannya acara hingga selesai. Membuatnya bangun kesiangan.
Karena diburu waktu, Hardi tidak sempat sarapan dan sholat Dhuha. Padahal sholat sunah itu selalu tekun dijalani sebelum berangkat bekerja.
Setelah selesai sholat membaca Ayat Kursi 7 kali. Pesan almarhum Bapaknya, membaca Ayat Kursi harus diistiqomahi setiap hari dengan ikhlas karena akan dijaga keselamatan oleh Allah selama beraktivitas seharian.
Baca Juga: Misteri Ikan Tanpa Daging di Kali Anggas, Hanya Menampakkan Diri pada Orang Pendatang
Sepanjang perjananan mulut Hardi terus berkomat-kamit tiada henti membaca Ayat Kursi.
Tinggal belok kanan melintasi rel kereta api tanpa palang pintu Hardi sudah dekat dengan kantornya. Tidak seperti biasanya di seberang rel kereta api Hardi melihat suasana cukup meriah.
Belasan orang dengan pakaian pesta berbaris seakan menyambut kedatangannya. Beberapa gadis dengan senyum hangat memikat melambai-lambaikan tangan kearahnya. “ Hardi...Ayo cepat kemari!” namanya terdengar dipanggil bersahut-sahutan.
Tanpa berpikir panjang Hardi menekan gas motornya kencang melaju kearah gadis-gadis diseberang rel kereta api.
Tidak disadari dari arah timur melaju kencang kereta api. Jeritan keras dari beberapa orang yang mengingatkan ada kereta api lewat seakan tidak dihiraukan.
