Asal Usul Nama Palang Kereta Api Mbah Pokak 2: Terjadi Hal-hal Aneh di Sekitar Rel Setelah Proses Pemakaman

photo author
- Jumat, 4 Maret 2022 | 10:05 WIB
Keanehan sering terjadi setelah pemakaman Mbah Pokak (Ilustrasi Pramono Estu)
Keanehan sering terjadi setelah pemakaman Mbah Pokak (Ilustrasi Pramono Estu)

harianmerapi.com - Mbah Pokak mengalami kecelakaan ditabrak kereta api, sehingga menjadi asal usul nama palang kereta api di tempat tersebut.

Ketika itu tubuh Mbah Pokak terpental puluhan meter. Sate dan lontong yang ia bawa juga ikut terpental. Pakdhe Hadi adalah orang pertama yang melihat kejadian itu.

Ia kemudian membunyikan kentongan agar warga datang. Pihak kepolisian juga sudah datang karena mereka di hubungi oleh pihak KAI.

Baca Juga: Asal Usul Nama Palang Kereta Api Mbah Pokak 1: Jualan Sate Bumbu Tempe Dikatakan Memakai Penglaris

Malam itu, warga dan polisi tidak mengira jika korban kecelakaan adalah Mbah Pokak. Karena biasanya Mbah Pokak pulang menggunakan becak bersama Pakdhe Slamet.

Tetapi setelah mendengar penjelasan Pakdhe Slamet dan melihat banyak sate lontong yang berserakan, warga yakin bahwa korbannya adalah Mbah Pokak.

Warga berserta pihak kepolisian segera mencari potongan tubuh Mbah Pokak. Pencarian tersebut dibantu oleh anjing pelacak.

Hujan semakin deras, proses pencarian juga semakin terhambat karena kurangnya lampu penerangan.

Baca Juga: Enam Manfaat Dzikir, Salah Satunya Menambah Keteguhan Hati

Setelah proses pencarian berakhir, hanya beberapa potongan tubuh Mbah Pokak yang dapat di temukan, seperti kepala, tangan kanan, paha, telapak kaki, dan beberapa organ dalam.

Pihak keluarga sudah mengikhlaskan bagian tubuh yang tidak ditemukan dan melakukan proses pemakaman pada pagi harinya.

Setelah proses pemakaman Mbah Pokak, terjadi hal-hal aneh di sekitar rel kereta api. Bau bakaran sate, suara orang berjalan, suara ketukan pintu di pos palang kereta, dan penunggu palang kereta kerap melihat seseorang yang mirip Mbah Pokak menyebrangi rel.

Pernah juga ada pengendara mobil dari Semarang, berhenti di warung sate lontong Mbah Pokak, katanya ia baru saja makan sate disana.

Baca Juga: Petung Jawa Weton Jumat Wage 30 Rejeb 1955 Alip 4 Maret 2022, Bakat Berdagang, Ahli Pengobatan

Padahal warung tersebut tutup setelah kematian Mbah Pokak. Awalnya warga tidak percaya, tapi lama kelamaan banyak pengendara dari luar kota yang mengalami hal serupa.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Cerita misteri saat pentas malam pelepasan mahasiswa KKN

Sabtu, 13 September 2025 | 22:00 WIB

Cerita misteri gendruwo ikut ronda mahasiswa KKN

Sabtu, 13 September 2025 | 21:00 WIB
X