Manusia Bisa Berubah 13: Dilanda Keputusasaan Setelah Diminta Tanggung Jawab Kehamilan Pacar

photo author
- Senin, 28 Februari 2022 | 09:05 WIB
Kusin yang tengah dilanda keputusasaan terbersit pikiran untuk gantung diri.  (Ilustrasi Sibhe)
Kusin yang tengah dilanda keputusasaan terbersit pikiran untuk gantung diri. (Ilustrasi Sibhe)

harianmerapi.com - Kisah kelam masa lalu Sulinem itu tak pernah diceritakannya pada siapapun yang dikenalnya di kemudian hari.

Termasuk Kusin, yang belakangan menjadi pacar. Bahkan Kusin akhirnya tahu kalau Lince alias Sulinem ternyata sudah memiliki anak, setelah mereka membicarakan masalah rencana pernikahan mereka.

Ada rasa kecewa di hati Kusin, namun apa daya semua sudah terjadi. Ia kini harus tanggung jawab atas kehamilan Lince yang minta untuk dinikahinya.

Baca Juga: Manusia Bisa Berubah 1: Jadi Preman Kampung Hanya karena Mencari Perhatian Orangtua

Hanya masalahnya, bagaimana nanti jika ayah dan ibunya tahu bakal memiliki calon menantu seorang janda?

Sepulang dari kos-kosan Lince, Kusin hanya bisa duduk termenung. Selama ini ia dikenal anak paling bandel dan nakal di keluarganya.

Bahkan di antara teman-temannya juga sangat sasah diatur. Namun menghadapi masalah yang satu ini, kepala Kusin menjadi pusing. Ia tak bisa berpikir untuk memecahkan masalahnya.

Ada terbersit dalam benaknya untuk lari saja dari kenyataan. Pergi dari rumah sejauh mungkin.

Baca Juga: Manusia Bisa Berubah 2: Suka Berbuat Kriminal, Sering Berurusan dengan Polisi Tetap Tidak Kapok

Namun ternyata tak ada keberanian dalam dirinya, karena selama ini ia sudah terbiasa hanya minta dan minta kepada ibunya. Jika hidup menggelandang, kepada siapa harus meminta?

Baru kali ini timbul rasa takut dalam diri Kusin. Ia belum siap untuk menjadi ayah, baik secara mental maupun materi.

Ada rasa penyesalan juga. Apalagi jika melihat kakak-kakaknya yang sudah mandiri dan hidup dengan nyaman bersama keluarganya.

Begitu pun dengan adiknya yang sukses di sekolahnya, sehingga sudah diincar perusahaan jika nanti sudah lulus.

Baca Juga: Manusia Bisa Berubah 3: Tindak Kriminal dan Mabuk-mabukan Berkurang Setelah Berkenalan dengan Wanita

Mata Kusin hanya menerawang kosong ke arah jendela kamarnya. Ia melihat kain gorden yang bergerak-gerak seolah mengejek dirinya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Filosofi laron dalam masyarakat Jawa

Senin, 28 April 2025 | 14:45 WIB
X