harianmerapi.com - Baru tiga bulan Irma dan keluarganya menghuni rumah baru mereka. Mereka tak menyadari ada suara misterius di rumah tersebut, terkait dengan roh yang jadi korban kebakaran di rumah belakang mereka.
Hari Minggu Irma memutuskan untuk tinggal di rumah dan tidak ikut orangtuanya menghadiri pernikahan anak Pakdenya di Pekalongan karena sedang tidak enak badan.
Irma tidur sejak orangtuanya berangkat hingga sore hari. Pukul empat sore Irma terbangun karena mendengar suara gaduh seperti orang sedang nyambel.
Baca Juga: Mengenal Allah Melalui Penciptaan Alam Semesta
Cobek dan munthu saling beradu. Irma pikir ibunya sudah pulang. Ia memutuskan tidur lagi.
Setengah enam sore, suara itu terdengar lagi bahkan lebih keras.
“Ibu udah pulang ya?” Irma keluar kamar dan mencari ke seluruh ruangan, tapi tidak ada siapapun. Irma kembali ke kamarnya, suara cobek dan ulekan terdengar lagi.
Lalu Irma mengecek darimana sumber suara itu berasal. Bunyi tersebut berasal dari tetangga belakang rumah.
Baca Juga: Gantungkan Cita-cita Setinggi Langit 25: Buah Manis Perjuangan Keras Diterima sebagai Calon Perwira
“Bukannya rumah itu kosong dan sedang direnovasi?” tanya Irma dalam hati lalu kembali ke kamarnya dan mencoba berpikiran positif bahwa yang ia dengar adalah halusinasi karena ia sedang demam.
Saat berada di dalam kamar suara itu terdengar lagi dan lampu kamarnya byar pet byar pet. Irma ketakutan dan berlari keluar rumah.
“Ada apa Nduk?” tanya Mbah Sri yang kebetulan lewat di depan rumah Irma.
Akhirnya Irma menceritakan semuanya pada Mbah Sri. Menurut Mbah Sri, suara seperti orang sedang nyambel memang sering terdengar sejak kematian Bu Asih. Rumahnya ludes terbakar.
Baca Juga: Misteri Jalan Angker yang Sering Terjadi Kecelakaan Maut, Ternyata Jalan Lain ke Alam Gaib
Mayat Bu Asih ditemukan di dapur dengan keadaan memegang munthu, seperti orang sedang ngulek sambel. Bu Asih memang dikenal sebagai pembuat sambel belut terenak di kota tempat tinggal Irma. (Seperti dikisahkan Yeni Endah di Koran Merapi) *
