Untuk menuju kamar, ia harus melewati lorong remang - remang ala bangunan Belanda, dan menaiki tangga yang cukup banyak.
Walaupun di lorong itu ada banyak kamar, tapi tetap saja mengerikan, bikin bulu kuduk meremang. Karena indekos dibuat sistem satu kamar satu orang, maka ia harus sendirian.
Saat membuka kamar barunya, dua matanya membola karena di dalam kamar masih bergaya kamar orang Londo dulu kala. Kamarnya berukuran cukup luas, jika digunakan untuk seorang diri. (Seperrti dikisahkan Fitriati Arina Manasikana di Koran Merapi) *