harianmerapi.com - Patung Jawa hari ini, Kamis Wage 15 Rejeb 1955 Alip 17 Februari 2022, memiliki bakat serba bisa, 'sadengah, apa wae bisa utawa apa kang cinandhak dadi' pepesthen ne tekun dalam beragama.
Kamis Wage 17 Februari 2022 kasinungan, 'rame wicarane, ora kena ingauban, panas parentahe nanging kedhep, kesit budine tur cedhak marang wong agung'.
Pandai bicara, tidak mau disaingi orang lain, sekilas ucapannya keras tetapi penuh nasehat yang menyejuk kan, terampil bekerja dan baik budi serta dekat dengan orang yang dihormati'.
Baca Juga: Pengalaman Mistis Bertemu Perempuan Berwajah Pucat, Ternyata Penunggu Rumah Pohon
'Candrane kadya udan salah mangsa, watake ora kena tinangguh bebudene, salah candhak anggone ngupaya pangan, malah kasurang-surang' .
Sifatnya tidak menentu, sulit diduga. Begitu juga wataknya, salah pilih dalam mencari rezeki malah membuat hidup sengsara.
Rentan sakit 'abuhan lan weteng' , abuh terkena barang panas membuat weteng gampang kembung, muneg-muneg, sebah rasanya mau muntah.
Jangan dianggap sepele, karena sakit bisa tambah menjadi-jadi. Sumber penyakit adalah, 'guna yakni dipenggawe ing wong', namun karena tekun dalam beragama, mudah-mudahan perbuatan jahat orang lain itu kandas dengan sehdirinya.
Baca Juga: Enam Pilar Kebahagiaan Berkeluarga, Salah Satunya Menciptakan Kehidupan Beragama
Perbanyak amal ibadah dan mohon lindungan Tuhan YME, agar dijauhkan dari marabahaya.
Wariga Gemet (rincian) baik dan buruknya, 'memarangana (tegese rembug arsa bebesanan) padha suka, karyaa sumur gelis kebak,
Pamindhahan Dunya (Kaole Kangdjeng Susuhunan ing Giri)'. Dalam berburu rezeki tidak ada masalah yang berarti, semua pekerjaan menghasilkan. Berembug soal jodoh, hasilnya memuas kan kedua belah pihak.
Menggali sumur, cepat mendapatkan air dan penuh. Sumber masalah berada di Barat laut menghadap ke Tenggara, selama tujuh hari njanganlah menuju tempat masalah.
Baca Juga: Punya Masalah dengan Jerawat? Mungkin dengan Ramuan Pala Bisa Menjadi Solusi
'Jabung Kala (reribet) Wuku Jaya Bumi ana ing Lor kulon marep Mangidul ngetan, sajroning pitung ndina aja marani enggoning Jabung'. (Oleh: Ki Sabdo Dadi) *
