Ini Arti dan Cerita di Balik Hiasan Natal

photo author
- Rabu, 22 Desember 2021 | 23:00 WIB
Ilustrasi tinsel  (ANTARA/Shutterstock)
Ilustrasi tinsel (ANTARA/Shutterstock)

JOGJA, harianmerapi.com - Dekorasi berwarna merah dan hijau menjadi bagian dari perayaan Natal yang tak bisa dipisahkan, mulai dari pohon cemara, kaus kaki sinterklas hingga lampu.

Simbol-simbol Natal tersebut ternyata memiliki arti khusus dan sudah menjadi tradisi sejak masa lampau. Berikut ini adalah beberapa arti dan cerita di balik hiasan yang biasa digunakan saat Natal, dikutip Good House Keeping.

Karangan bunga

Christmas wreaths atau karangan bunga berbentuk lingkaran ini biasanya diletakkan di depan pintu masuk.

Di Eropa Utara, kaum pagan percaya bahwa matahari adalah roda yang berguling dari Bumi selama musim dingin, dan menghiasi rumah mereka dengan roda yang dihiasi tanaman hijau dan lampu untuk membujuk matahari kembali ke arah mereka selama titik balik matahari musim dingin.

Baca Juga: Mataram Utama Juara Liga 3 DIY Usai Kalahkan Sleman United

Ketika mereka mulai masuk agama Kristen, karangan bunga menjadi simbolisme baru. Lingkaran hijau dan tak terputus mengingatkan mereka akan kasih abadi Allah dan keselamatan yang dibawa Yesus ke dunia.

Permen tongkat

Pada tahun 1670, seorang choirmaster di Cathedral of Cologne tidak dapat mencegah anggota paduan suara berbicara selama latihan untuk presentasi Nativity Scene yang akan datang, jadi dia ingin membagikan peppermint stick (suguhan populer saat itu) untuk membuat mereka sibuk masing-masing.

Dia meminta pembuat permen setempat untuk membengkokkannya menjadi bentuk kait gembala, untuk mengingatkan anak-anak bahwa Yesus adalah "gembala yang baik" yang menjaga kawanannya tetap aman. Permen berbentuk tongkat ini tersebar di seluruh Eropa, dan masih digunakan sampai sekarang.

Baca Juga: Babak 1, Indonesia Ungguli Singapura 1-0 Lewat Gol Witan Sulaiman

Pohon Natal

Pohon Natal menjadi simbol yang paling khas dalam perayaan Natal. Simbol ini bermula dari cerita Martin Luther yang pergi berjalan-jalan di hutan pada suatu malam dan terpesona oleh keindahan bintang-bintang yang menembus pepohonan.

Dia kemudian memotong satu, membawanya pulang, dan menghiasinya dengan lilin untuk menciptakan kembali pemandangan tersebut untuk keluarganya. Idenya menyebar, dan sekarang Natal kurang lengkap tanpa pohon cemara, baik yang asli ataupun tiruan.

Bintang di ujung pohon Natal

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Sumber: Antara

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Cerita misteri saat pentas malam pelepasan mahasiswa KKN

Sabtu, 13 September 2025 | 22:00 WIB
X