MENURUT sebagian warga, kecelakaan yang sering terjadi lebih dikarenakan kurangnya lampu penerangan jalan. Jadi para pengendara memiliki keterbatasan jarak pandang.
Sedang sebagian lagi tetap beranggapan harus ada ritual agar membuat jalan di kampung mereka jadi aman.
Semua warga menyetujui kedua usulan yang sudah disampaikan dari kedua belah pihak.
Baca Juga: Mensyukuri Nikmat 43: Menjaga Gengsi, Tak Bisa Menerima Kenyataan
Dua hari setelahnya, Pak Hadi membawa orang pintar dari Gunung Salak yang bernama Mbah Salam.
Mbah Salam terkenal memiliki ilmu yang tinggi, sehingga Pak Hadi percaya bahwa Mbah Salam bisa mengusir hantu Si Jubah Merah.
Mbah Salam sudah memulai ritualnya selama tiga hari tiga malam, tetapi tetap saja ada warga yang melihat hantu Si Jubah Merah dan kecelakaan masih terjadi.
Baca Juga: Raden Mas Sandeyo Kiai Mlangi 4: Mendapat Kehormatan Menerima Tamu Pejabat Negara
Kemudian warga memutuskan untuk memberhentikan Mbah Salam dan menggunakan cara kedua, yaitu menambah lampu penerangan jalan.
Setelah menambah lampu penerangan jalan, jalanan sekitar gapura desa menjadi terang dan lebih hidup. Warga juga menambah lampu kerlap-kerlip mengelilingi setiap pohon.
Hal tersebut dilakukan agar pengendara mengetahui bahwa ada beberapa pohon besar di samping jalan. Warga juga membangun gardu kecil yang akan digunakan sebagai pos ronda, agar keadaan di sekitar gapura desa menjadi ramai.
Baca Juga: Menunggu Tukang Bakso, yang Lewat Hanya Terlihat Nyala Sentir Berjalan
Ternyata, dengan keadaan yang terang dan ramai tersebut, Si Jubah Merah tidak menampakkan diri lagi dan jarang terjadi kecelakaan. - Habis. (Seperti dikisahkan Anis Surya Trisanti, PBSI UNY di Koran Merapi) *