Tidak bisa tidur nyenyak sebab selalu ingat si pembeli sukun miliknya. Pukul 01.00 WIB ia mimpi melihat orang tinggi besar, janggutnya putih sampai dada, matanya bersinar kuning, berpakaian putih glombroh, memakai pecis hitam.
Ia bilang kepada Jumilah: “Nduk aku penunggu sukun growong pesan padamu nanti kalau kamu nikah hari pernikahannya jatuhkan Jumat Legi dan mintalah izin pada calon mertuamu”.
Sesudah bilang begitu Jumilah bangun dari tidurnya. Ia lalu duduk memikirkan makna mimpinya.
Darwis Menyatakan Cinta
PAGI harinya waktu ia sedang menyapu halaman ia mendapat telpon dari laki-laki yang membeli sukunnya waktu di pasar, namanya Darwis. Ia bilang: “Saya mau beli sukunnya lagi kemarin itu kurang saya minta alamatnya nanti saya akan datang”.
Jumilah dengan mata berbinar menjawab: “Okey Mas saya tunggu”.
Kemudian Jumilah menyiapkan tempat dan makanan untuk menjamu tamunya dan memberikan alamat serta denah ke rumahnya.
Pukul 14.00 WIB Darwis sampai di rumah Jumilah. Ia mengetuk pintu: “Permisi”.
Dijawab dengan bahasa Jawa : “Mangga Mas mlebet kemawon”.
Baca Juga: Kentang Sebagai Sumber Antioksidan
Darwis pun masuk rumah itu dan duduk di ruang tamu. Ia menyampaikan maksudnya untuk beli sukun lagi guna hidangan reuni teman-teman SMA-nya. Reuninya akan diadakan di rumah Darwis hari Minggu yang akan datang. Teman-temannya Darwis menghendaki hidangannya geblek dan gorengan sukun.
Oleh Jumilah sisa sukun yang dijual dulu diberikan kepada Darwis. Setelah ngobrol kesana kemari akhirnya Darwis menyatakan cinta kepada Jumilah dan segera akan menikahinya. Jumilahpun dengan senang hati menerimanya. Kemudian Darwis minta izin untuk pulang.
Pada hari Minggu diadakan reuni SMAnya dulu yang datang ada 20 orang. Suasananya ramai dan penuh keakraban. Tidak lupa hidangan utamanya geblek dan gorengan sukun.
Selesai reuni Darwis minta kepada ayahnya untuk melamar Jumilah. Ayahnya kelihatannya tidak setuju karena ia telah memilihkan calon isteri Darwis, namun Darwis tidak menyukainya.