hidayah

Gantungkan Cita-cita Setinggi Langit 1: Banyak Teman Banyak Rezeki

Sabtu, 21 Agustus 2021 | 10:01 WIB
Senon sering diejek teman-temannya karena bercita-cita jadi pilot. (Ilustrasi Sibhe)

Selain kebutuhan makan yang harus dipenuhi, maka obat pun harus dibeli jika tidak ingin ayahnya sakit berlarut-larut. Sementara mengandalkan belas kasihan dari tetangga untuk membantu dirasa jauh lebih memalukan, dibanding harus berjualan di sekolah ataupun keliling kampung sambil teriak, "Gorengan....gorengan..."

Setelah sekolah menengah atas, Seno makin dewasa dalam berpikir. Ia dapat sekolah favorit, karena nilai ujian akhirnya sangat bagus. Kreativitasnya diakui oleh para guru dan teman-temannya, sehingga Seno tak kesulitan dalam bersosialisasi.

Tak ada lagi teman-temannya yang mengejek, sebagaimana ia alami ketika masih di sekolah dasar dan SMP. Bahkan anak yang dikenal bandel di sekolah pun bisa berteman akrab dengan Seno.

Kepandaian di bidang ilmu dan dalam bergaul, membuat Seno menjadi sosok yang sangat menonjol di lingkungan sekolah. Kondisi itu memudahkan dirinya saat menawarkan barang maupun jasanya, guna mencari tambahan uang saku.

Baca Juga: Gelut dengan Penunggu Loteng Toko

Ia tidak malu menjanjakan kue buatan ibunya sendiri, baik kepada teman maupun guru-guru. Kadang-kadang Seno juga memberikan jasa, termasuk membetulkan sepeda temannya yang rusak.

Seno punya banyak ketrampilan, karena ia suka bergaul dengan masyarakat dari berbagai kalangan. Seperti membetulkan radio atau televisi, ia dapat hanya dari mengamati pekerjaan pamannya yang menjadi tukang servis. Bahkan sesekali Seno diminta bantuan tenaganya untuk membantu sang paman, jika kewalahan menerima pekerjaan.

Seno berprinsip, banyak teman dan bergaul pasti akan lebih banyak mendatangkan manfaat dan rezeki. Sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam hadits Abu Hurairah ra, diceritakan, "Dahulu ada seorang laki-laki yang berkunjung kepada saudara (temannya) di desa lain. Lalu ditanyakan kepadanya, ‘Ke mana anda hendak pergi? Saya akan mengunjungi teman saya di desa ini’, jawabnya, ‘Adakah suatu kenikmatan yang anda harap darinya?’ ‘Tidak ada, selain bahwa saya mencintainya karena Allah Azza wa Jalla’, jawabnya. Maka orang yang bertanya ini mengaku, "Sesungguhnya saya ini adalah utusan Allah kepadamu (untuk menyampaikan) bahwasanya Allah telah mencintaimu sebagaimana engkau telah mencintai temanmu karena Dia."

Dan sejauh ini Seno sudah merasakan banyak hal dari pertemanannya dengan banyak kalangan. Kepandaiannya tidak hanya didapat melalui bangku sekolah, tapi juga berkat bergaul dengan banyak teman.

Baca Juga: Bulus Penghuni Sungai Widas itu Minta Dikembalikan

Kecerdasan yang ia miliki dibuktikanya lewat prestasi dan kreasi. Nama Seno selalu tampil di urutan atas dalam daftar ranking rapor. Sedang prestasinya ditunjukkan dengan beberapa kali meraih predikat juara dalam mengikuti lomba karya ilmiah remaja.

Seno kadang memang masih ingat obsesinya masa kecil yang ingin terbang seperti Gatotkaca, dengan menjadi pilot. Namun sekarang hal itu tak terlalu dipikirkannya, dikarenakan kesibukannya dengan berbagai kegiatan. Ia hanya memikirkan apa yang akan dikerjakannya hari ini dan besok, karena semua itu pasti dengan sendirinya akan berpengaruh atas hasil apa yang akan dipetiknya di kelak kemudian hari. (Bersambung)

Halaman:

Tags

Terkini

Filosofi laron dalam masyarakat Jawa

Senin, 28 April 2025 | 14:45 WIB