HARIAN MERAPI - Ini adalah kisah misteri antara cinta dan penantian pada kekasihku yang bernama Mas Satrio.
Dai berjanji akan menemui di jembatan merah saat malam bulan purnama
Cinta tak pernah tahu kepada siapa harus menepi, tapi aku tahu kapan harus menanti.
Perjumpaan yang kelam, menemukan sosok rupawan terbujur bersimbah darah.
Dia masih tersadar di pelukanku.
Kami sempat bercengkrama bahkan memperkenalkan diri satu sama lain.
Namanya Satrio berasal dari negeri antah berantah.
Tempat itu asing bagiku, mungkin ia hanya mengigau.
Tidak lama ambulans datang dan merebutnya dari pelukanku.
Tak rela dia pergi begitu saja, aku pun bergegas menuju rumah sakit.
Seperti orang dimabuk cinta aku mencarinya.
Sudah berulang kali aku mencari Satrio, namun tak ada yang mengetahui keberadaanya.
Dia menghilang seperti senja.