hidayah

Judi dan Minuman Keras Membuat Keluarga Berantakan, Sampai Ujungnya Tinggal Sebuah Penyesalan

Sabtu, 31 Juli 2021 | 07:24 WIB
Judi sering membuat orang lupa diri dan lupa keluarganya. (Shibe)

Tarjo pun ragu dan mengurungkan niatnya untuk melompat dari jendela. Perlahan dia menuju ke arah pintu dan masih dengan perasaan gamang, tangannya yang gemetar membuka kunci. Seiring dengan masuknya angin malam yang sangat dingin, mata Tarjo tertumbuk pada para tetangga dan tokoh masyarakat yang berdiri di depannya.

"Pak Tarjo, ayo cepat kita ke rumah sakit," dengan serta merta seseorang menyeret tangan Tarjo dibawa ke sebuah mobil, yang lantas melaju kencang menuju rumah sakit.

"Ada apa ini, Pak," tanya Tarjo saat di dalam mobil.

"Pak Tarjo, mohon tabah ya... anak Pak Tarjo mengalami musibah," jawab seorang bapak.

Baca Juga: Dosen PBI UMY Adakan Pelatihan Mengemas Makanan Kecil Agar Menarik dan Meningkatkan Daya Jual

Dada Tarjo pun berdesir mendengar ucapan tersebut. Meskipun ada sedikit pengaruh minuman keras, tapi Tarjo bisa merasakan ada sesuatu yang gawat telah menimpa anaknya.

Benar juga. Sesampai di rumah sakit, Tarjo melihat di antara kerumunan orang ada istrinya yang menangis sesenggukan di pelukan seorang ibu lain. Dengan tergopoh-gopoh, Tarjo menghampiri istrinya. Seketika itu pula, pecah tangis sang istri tak tertahankan lagi.

"Anak kita...Pak....anak kita," kata Bu Tarjo sambil meraung-raung.

"Ada apa dengan anak kita, Bu."

Seorang tokoh di kampungnya lantas menuntun Pak Tarjo ke sebuah sudut dan diajak duduk.

"Pak Tarjo, anak bapak meninggal dunia karena menenggak minuman keras oplosan bersama teman-temannya."

Baca Juga: Duh, Objek Wisata Gunung Kuniran Kulonprogo Terpaksa Dijual Gara-gara Pandemi Covid-19

Mendengar ucapan tersebut, meski disampaikan dengan pelan, namun terasa seperti sambaran geledek menimpa kepala Tarjo. Dunia terasa berputar. Tidak ada tangis yang meledak, namun air mata Tarjo terlihat berkaca-kaca. Dia merasa selama ini memang tak pernah memperhatikan anak-anak dan istrinya.

Namun ketika melihat kenyataan, sekarang salah satu anaknya meninggal karena menenggak miras, maka hati Tarjo terasa hampa. Ada sesuatu yang dirasakannya, yakni berupa sebuah penyesalan yang mendalam.

"Astagfirullahaladzim," lirih Tarjo berucap. Kata-kata yang selama ini jarang dan nyaris tak pernah keluar dari mulutnya.

Iblis berkata kepada Robbnya, "Dengan keagungan dan kebesaranMu, aku tidak akan berhenti menyesatkan bani Adam selama mereka masih bernyawa." Lalu Allah berfirman: "Dengan keagungan dan kebesaranKu, Aku tidak akan berhenti mengampuni mereka selama mereka beristighfar". (HR. Ahmad) ***

Halaman:

Tags

Terkini

Filosofi laron dalam masyarakat Jawa

Senin, 28 April 2025 | 14:45 WIB