Di ujung gang masuk kulihat bendera warna putih, tanda ada warga yang meninggal dunia, dan dua orang hansip berjaga di ujung gang.
“Pak, saya mau ke rumah Lila, anak Pak Citro,” kata saya permisi pada dua hansip.
“Silakan mbak, tapi depan rumahnya ada yang meninggal.”
“Siapa Pak? Kenapa? Meninggalnya jam berapa?”, tanyaku.
“Yang meninggal Bu Indra, sudah semingu di rumah sakit, kurang jelas sakitnya apa.”
“Kapan meninggalnya pak?
“Tadi malam kira kira pukul dua belas.”
Aku bergegas ke rumah almarhumah, beliau sudah terbujur dan dibungkus kain kafan.
Tapi aku ingat malam tadi dengan baju putihnya yang kebiruan dan senyum sekilas, aku tiba-tiba merinding, ah mungkin almarhumah bermaksud berpamitan. (Seperti dikisahkan Prayudi di Koran Merapi) *