Kemudian menuju sebuah lorong yang saya sekat menjadi beberapa kamar.
Kamar–kamar tersebut saya sewakan sebagai kos kepada karyawan yang bekerja di sekitarnya.
Kejanggalan dimulai ketika para staff suka menempel hal–hal yang berbau religius di pintu kamar.
Mereka tidak memberitahukan kepada saya apa yang terjadi dan saya pun tidak mau bertanya banyak hingga akhirnya semua penghuni kos meninggalkan kosku.
Akhirnya hanya saya yang tinggal di ruko itu sendirian.
Dan kejadian mistis mulai terjadi padaku dan selalu terjadi.
Saya sering melihat seorang wanita melewati dapurku, seorang pria melewati lorong kosku.
Kadang–kadang beberapa anak putri yang kira–kira umur 7 atau 9 tahun muncul berdiri di sampingku.
Baca Juga: Kembang Laruk bagian 27: Setelah tersesat di alam jin selama 2 hari, akhirnya Riski bisa kembali
Saya sangat takut tetapi demi usaha dan situasi ekonomi pada saat itu, saya tidak mungkin meninggalkan begitu saja.
Saya sudah mencari beberapa orang pintar untuk melakukan pengusiran tetapi yang terjadi justru hantu–hantu ini muncul dengan frekuensi lebih tinggi.
Akhirnya saya pergi ke orang pintar yang bisa berbicara dengan dewa.
Kata dewa, hantu yang menghuni di rumahku lebih banyak daripada yang saya perkirakan, benar -benar hal yang buat saya stress.
Sudah dililit masalah keuangan dan dagang, malah sekarang ada – ada saja kejadian mistis begitu.