harianmerapi.com - Sebuah pengalaman mistis saya alami sekitar tahun 2011-2012 lampau. Waktu itu saya bekerja di sebuah toko buku di Semarang.
Awalnya, jam kerja saya adalah shift, pagi-sore dan siang-malam. Seiring berjalannya waktu, saya dipindah ke bagian lain sebagai admin dengan jam kerja mulai 12.00 siang sampai jam 20.00 malam.
Ruang admin, termasuk kepala toko ada di bagian paling belakang toko. Setiap selepas jam lima sore, semua admin lain sudah pulang, menyisakan saya dan kepala toko.
Tapi kepala toko sering pulang lebih dulu sebelum jam delapan malam. Tinggallah saya sendiri di ruang office.
Malam itu, saya lembur sampai hampir jam setengah sebelas malam.
“Duh, kerjaan masih banyak, tapi toko sudah mau tutup,” batin saya waktu itu sambil terus menyelesaikan menginput data.
Sedang asyik-asyiknya bekerja, meski mata sudah mulai mengantuk dan badan terasa lelah sekali, mendadak saya mencium bau yang sangat pekat.
Deg!
“Bau apa ini? Kok kayak bau kemenyan, ya?”
Tiba-tiba bulu kuduk saya berdiri. Sementara bau itu tidak kunjung hilang, malah seolah-olah mengikuti ke mana pun kaki saya melangkah.
Saat mengangkat tumpukan buku dari troli, bau itu persis ada di sebelah saya.
Saya pun berusaha berdoa sebisa mungkin sampai beberapa teman mulai datang ke ruang office untuk menemani saya. Besoknya, saya menceritakan kejadian tersebut pada teman-teman.
“Nggak usah heran, Ren. Memang sering tercium bau kemenyan di sekitar ruang office, apalagi pas malam-malam tertentu,” ucap salah seorang teman.