harianmerapi.com - Kumpulan cerita horor dan mistis Mas Jahum mundur untuk mencari penglaris karena syaratnya menikah dengan janda tua.
Bukan rahasia lagi, di kalangan sebagian pebisnis kuliner ada keyakinan, jika ingin dagangannya laris manis harus punya 'lambaran'.
Konon enthong kayu atau sendok nasi, termasuk yang bisa dijadikan sebagai penglaris.
Tentu saja bukan enthong sembarang enthong.
Tetapi enthong yang telah digunakan selama puluhan tahun oleh seorang janda.
Bukan pula janda sembarang janda.
Tetapi perempuan yang telah hidup menjanda setidaknya selama duapuluh satu tahun, syukur lebih.
Mas Jahum (bukan nama sebenarnya) yang sebulan lalu membuka usaha warung kuliner, yakin sekali akan hal itu.
Sepupunya yang membuka usaha rumah makan, juga memiliki enthong penglaris, usahanya maju pesat.
Pria usia tigapuluh tahunan itu berusaha keras untuk mendapatkan enthong penglaris.
Baca Juga: Asal Usul Nama Palang Kereta Api Mbah Pokak 1: Jualan Sate Bumbu Tempe Dikatakan Memakai Penglaris
Berapa pun mahar yang diminta, dia bersedia membayar.
Suatu saat dia mendapat informasi, jika di dusun Kembangan ada salah satu warganya yang telah menjanda selama duapuluh empat tahun.
"Akan aku cari sampai ketemu. Logikanya, dia pasti punya entong yang selama ini dia pakai," begitu ujarnya kepada istrinya.